Pages

Selasa, 10 Mei 2011

Ospek

Orientasi studi dan pengenalan kampus atau biasa yang dikenal dengan nama ospek, merupakan suatu sarana untuk mengenal kultur, fasilitas dan keilmuan yang ada di kampus. Namun penerjemahan ini berbeda dengan aplikasinya dilapangan, karena kerap kali emosional terguncang, karena kesal, karena jenuh pengen sensasi, atau malah karena rapuh (hati) karena mahasiswi/a baru (read: maba) yang cakep-cakep...hahahaa
nah alasan yang ketiga ini adalah alsan utama tuk memengaruhi jalannya pengenalan kampus yang berlanjut menjadi pengenalan karater diri (read: TP), good job!!!
yaaah alasan ini sih tak hanya berlaku tuk Kakak senior yang jomblo doang loh, karena yang "ganda" mencoba tuk seleksi lebih jauh lagi atau namanya SPMB mahasiswa tingkat akhir, yooi mksudnya Seleksi Pemilihan Mahasiswi/a Baru,,,,alias sok nyari gebetan, padahal blum tentu kegebet..hahahahaa (usaha cuuy)
"i" didahulukan karena senior yang cowok nih lebih suka TP2, yang cewek yang suka kedondong, eh brondong dikit lah (rada gengsi padahal pengen)...
ciri-ciri setelan ospek nih,,,hahahaa

nah, sekarang mari kita menyimak gimana aksi Berospek (pandangan umum)......



ospek amoral nih (BEGO!!)
sumber: kaskus.us
Ospek terdiri dari rangkain pola pembinaan yang mengacu pada pengenalan kampus secara detail (tuntutan DikNas) terkadang hanya berlangsung 3 hari, 1minggu atau 1 smester dan setiap mahasiswa baru (maba) memilki ikatan kontrak yang harus dipatuhi selama kontrak berlangsung dan diakhiri dengan Inaugurasi  para maba sebagai anggota resmi kampus. namun perjalanan 3 hari ataupun 1 semster tak semudah yang dibayangkan karena banyak rangkaian yang harus dikerjakan, dari pengenalan kultur kampus semisal, setiap kampus memiliki suatu norma yang harus ditaati baik secara tertulis ataupun norma non tertulis, penerapan norma ini bisa dijadikan senior sebagai alasan untuk menarik keluar maba yang melanggar aturan baik disengaja ataupun tak disengaja dan tak hanya sampai disni karena banyak kemauan senior yang harus dituruti bahkan sampai masalah moral pun diacuhkan (senior edaaan nih!)
 sehingga jika tiba di saat ini maka para maba bersiap lah untuk dijadikan "mainan" para seniornya dan bahan leluconan (tapi tak seekstrim itu koq, senior cuma pngen kenalan aj..:P) hal ini dikatakan sebgai cara komunikasi yaitu dengan role playing yang siap ditirukan oleh maba yang dihukum.

"Namun pada dasarnya penerapan (norma, aturan atau adat) secara utuh adalah bukti untuk mengahargai budaya suatu tempat yang kita singgahi dan saat kita menghargai, artinya kita juga mencoba tuk menghormati si pembuat dan pelakon budaya karena  hal yang ingin diajarkan adalah kebaikan, memanusiakan manusia bukan sebagai manusia yang bisa berfikir tapi malah tak tau aturan bahkan dilanggar"
tapi ketahuilah bahwa sebernarnya senior kerap kali mencari alasan untuk bisa menarik keluar maba, baik yang dikceng, yang biasa atau yang bikin sebel (yang suka songon nih), karena senior selalu pengen nunjukin kalo mereka adalah yang tua yang harus dihormati dan selalu benar sampai ada maba yang berani menegur.

Selanjutnya tuntutan yang diaharpkan Dinas Pendidikan adalah pengenalan fasilitas kampus yang harapannya adalah sebagai acuan penilaian untuk pengembangan kampus dari penerapan kurikulum yang baru atau yang sedang dilangsungkan (mungkin :P), namun posisi ini sering kali dimanfaatkan oleh pihak kampus untuk "menghijaukan" mata mereka, (yaaa tar dsruh byar duit pmbngunan lah, duit IT lah atao jenis2 yang laen) dan setiap kampus selalu terpampang suatu bangunan yang dibangun namun sengaja tak diselesaikan sebagai dalih pengaliran dana pembangunan yang telah dibayar oleh wali mahsiswa...
lucunya, di bagian yang harusnya menjadi pusat studi mahsiswa (lab atau ruang kelas) malah tak disediakan dengan fasiltas pndukung KBM atau disediakan dengan kondisi minim seadanya (kemana tuh lari duitnya...???)

Setelah itu hal selanjutnya yang dijadikan konten ospek adalah pengenalan bidang keilmuan yang ada di kampus ataupun yang sering dijadikan sebagai usungan kampus  yang "bla bla blaa..." dengan segudang prestasi dan pengakuan nya dari pihak2 yang menajamin. Prestasi kemudian diperlebar dengan kajian yang dimiliki oleh kampus dengan sistem pengajran yang tersusun rapi dan terorganisir (kenyataannya tar,,??)
dari bidang keilmuan tar akan diturunkan ke Himpunan atau Perhimpunan yang dimilki oleh kampus sebagai lembaga pembinaan karakter diri (soft skill), (naaah hal ini pnting loh hrus diikutin, nmbah ilmu, nmbah tmen, nmbah relasi, nmbah gocek juga bisa nih..hehehe)

Perjelanan dalam penganalan tersebut selalu diiringi oleh Kakak2 senior yang beragam, ada yang berhati malaikat selallu perhatian dan mengingatkan dengan cara yang  baik (sdkit manja sih), ada yang siap menangani kalo ada apa2, sakit atau berhubngan dengan jasmani, ada yang secara rohaninya juga, ada yang sellu rame dengan rangkaian konten menghibur dan pengelolaan keseluruhan konten tersebut, bahkan ada yang selalu ditakutin dan selalu dibenci maba (awal doang sih tar ujung2nya munafik),,,,,

ini baru pandangan umum yang jadi harapan (terbentuk insan pembaru peradaban yang hakiki) namun yang terjadi berebeda dan ada mksud lainnya, belum ke "beauty n beast" nya ospek

Namun tak sedikit yang mengatakan bahwa ospek adalah cara utnuk membunuh karakter diri mahasiswa baru, ospek suatu rangkaian penindasan dan ajang balas dendam, ospek adalah pembodohan dari segala fungsi yang seharusnya berjalan dinamis, ospek bla bla bla......(perspektif yang merasa tertindas nih ato sepihak)
karena memang banyak mendapatkan kecaman, baik dari mahsiswa, wali mahasiswa, dosen bahkan masyarakat luas, karena ada aksi yang diberikan kepada mahsiswa dari proses doktrin ospek pasti ada reaksu yang akan ditimbulkan mahsiswa bersangkutan buah dari proses doktrin tersbut.
So, ospek pnting ato ga sih..????


>>>>> Ospek penting tapi penerapannya tak sejalan dari esensi yang diharpkan output, baik dari pndangan dinas pendidikan, kebutuhan kampus, ataupun kebutuhan mahasiswa si pelakon ospek itu sendiri???
salah institusi pemberi mandatkah, perangkai acara, atau dari mahsiswa pelakon itu sendri ???
yang pasti setiap fase yang dilewati ada yang berbunga ada pula yang berguguran.

Kapan kematangan mental terbentuk jika selalu dihadapkan pada kondisi tercekam (kekerasan)???? 
terbelenggu akibat kondisi tercekam

1 komentar:

Fadhil Ismi mengatakan...

Saya sangat satuju..:) ingin segera kalau kekerasan mental dan fisik di seluruh kampus dihilangkan.

Posting Komentar